Untuk kali ini saya mau bahas yang lagi
trending saat ini yaitu terkait kasus yang diduga sebagai penistaan agama oleh
Ust. Abdul Somad. Oke langsung saja, saat ini kita memang sedang memasuki zaman
yang penuh fitnah, apalagi teknologi yang juga berkembang kian pesat,
orang-orang berlomba menggunakan teknologi terutama media sosial, dan juga kita
sedang hidup dimana setiap ada pertemuan maka harus ada pendokumentasian lalu
dishare ke media sosial, bener nggak? Karena gak memungkiri sayapun juga
seperti itu. Namun hal yang perlu kita sadari adalah isi dari sesuatu yang kita share tersebut
untuk siapa dan isinya tentang apa, salah satu contohnya yaitu video yang
berisi ceramah Ust. Abdul Somad mengenai ceramahnya tentang komentar terhadap
patung salib yang merupakan kepercayaan orang Nasrani, sebenarnya menurut saya
sah-sah saja jika isinya hanya ditujukan untuk umat muslim sendiri karena
disitu posisinya memang dalam sebuah pengajian yang tertutup di Masjid, bukan
di lapangan, atau ditempat umum lainnya. Yang perlu digaris bawahi disni yaitu
bukan berarti ceramahnya orang islam itu menjelek-jelekkan agam lain loh ya, umat
muslim memang tidak diperkenankan untuk menyembah patung karena dalam agama
kami meyakini bahwa patung itu tidak untuk disembah karena bisa untuk tempat
bersarangnya jin, sementara orang nasrani meyakini patung salib tersebut adalah
sebagai lambang perjuangan Yesus, dan disinilah toleransi kita sedang diuji,
kalian pasti udah paham kan apa arti dari toleransi? arti toleransi yang
sesungguhnya yaitu bisa menghargai perbedaan satu sama lain, jika umat muslim
tidak meyakini patung salib tersebut ya jangan dipaksa, begitu juga sebaliknya
jika umat nasrani meyakini hal tersebut ya tidak jadi masalah. Karena agama
adalah Hak Asasi Pribadi masing-masing orang.
Menurut saya yang menjadi permasalahan yaitu
orang yang mempublikasikan video ceramah tersebut, seharusnya orang itu
menyadari jika isi ceramah tersebut terlalu sensitif untuk di publikasikan,
terlebih jika yang melihat adalah orang-orang nasrani, kita posisikan saja jika
kita berada di posisi mereka, otomatis kita gak terima dong jika hal-hal yang
berbau agama kita disinggung? Nah maka dari itu gak heran kalau umat nasrani
ada yang melaporkan UAS ke pihak yang berwajib karena mereka merasa bahwa agama
mereka sedang di usik. Selain orang yang merekam dan mempublikasikan video
tersebut saya juga menyayangkan terhadap orang-orang yang men “share” video
tersebut, jika video tersebut semakin di share maka akan semakin banyak orang
yang melihat video tersebut dan otomatis orang yang melihat akan ikut “memanas”
juga kan?. Orang yang awalnya hubungannya biasa aja (dalam konteks berbeda agam),
bisa jadi setelah beredarnya video tersebut mereka menjadi bermusuhan.
Istilahnya kita seperti di adu domba.
Menurut saya sikap kita yang benar mengenai
beredarnya video yang berisi isu SARA tersebut adalah lebih baik diam daripada
membagikan atau ikut berkomentar didalamnya, karena seperti yang saya bilang
sebelumnya bahwa isu SARA itu sangat sensitif untuk dibahas. Saya sendiri hidup
dilingkungan yang mempunyai banyak teman nasrani, saya sudah mengetahui video
tersebut, namun demi menjaga tooleransi beragama dan kerukunan maka saya
memilih untuk diam dan tidak membagikan video tersebut di media sosial. Saya
yakin setiap agama itu pasti baik “menurut pengikutnya”, jika ada
pendapat yang berbeda antara agama satu dengan agama lainnya maka pasti kita
akan cenderung percaya dan membela terhadap apa yang kita yakini, dan disinilah
toleransi harus kita pergunakan. Lebih bijak dalam menggunakan media sosial ya
teman-teman, terlebih untuk kalian yang sering membagikan artikel atau video
kiriman broadcast. Sebelum kalian membagikan artikel atau apapun pastikan paham
beberapa hal berikut ya
1. Sebelum membagikan broadcast wajib bagi kita untuk mengetahui isi didalam
broadcast tersebut
2. Untuk broadcast yang berbau SARA sebaiknya
hindari untuk dibagikan
3. Identifikasi apakah broadcast tersebut dapat menyinggung/menyakiti hati
orang lain
4. Berfikirlah dampak kedepan setelah anda membagikan konten broadcast
tersebut
Selain dari si “penyebar” konten, kita juga
wajib untuk bersikap sebagai berikut
1. Jangan mudah percaya terhadap berita yang beredar, pastikan jika kita
melihat video/artikel berasal dari sumber yang jelas, karena terkadang banyak
oknum yg bisa jadi memperkeruh suasana dengan cara mengedit bagian2 yg bisa
menyinggung banyak orang
2. Hindari untuk bertanya kepada teman yang bersangkutan, sebaiknya diskusilah
pada teman yang memang sepemikiran/sepaham dengan kita
3. Hindari terjadinya perdebatan, sekali lagi yaitu kita dituntut untuk
bertoleransi, jangan memaksakan kehendak kepada yang tidak percaya terhadap hal
tersebut
4. Jika video didalamnya menyinggung perasaan kita, hindari untuk
mengolok-olok orang yang menyampaikan hal tersebut, karena itu akan semakin
memperkeruh suasana
Kita baru saja merayakan
dirgahayu Indonesia yang ke 74, jangan kotori usia baru negara kita hanya
dengan perbedaan yang mengakitbatkan selisih paham. Lebih baik kita sama-sama
membangun Indonesia agar semakin maju. Ingat kata Bung Karno:
“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir
penjajah,
tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena
melawan bangsamu sendiri.”
0 Response to "Bijaklah Dalam Menggunakan Media Sosial"
Post a Comment
1) KOMENTAR ANDA HARUS MENGGUNAKAN KALIMAT YANG SOPAN DAN BAIK
2) APABILA ANDA MASIH BELUM MENGERTI MAKSUD DARI ARTIKEL BLOG INI, ANDA BOLEH BERTANYA KEPADA KAMI DI KOLOM KOMENTAR.
3) DILARANG MINTA FOLLOW SEBELUM ANDA FOLLOW BLOG INI.
TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG :)