Apakah Covid-19 Menakutkan? Part 2

Assalammu’alaikum temans, jadi kali ini dewi’s blog akan melanjutkan sharing cerita seputar covid yg kemarin ya tepatnya membahas pertanyaan 5,6 & 7, buat kalian yang belum baca cerita sebelumnya, kalian bisa baca disini ya Apakah Covid-19 Menakutkan? Part 1.

Langsung saja ke topik utama.

5. Karantina di rumah sakit atau bagaimana?

setelah ditelepon oleh pihak perusahaan maka saya mendapat berbagai interogasi dari perusahaan, mulai dari leader, hingga manager HRD, namun semuanya bertanya dengan baik dan memberikan saya semangat. Karena saya anak kost jadi langkah pertama yang saya lakukan adalah menghubungi bapak kost selaku yang pemilik rumah, karena bagaimanapun kita tinggal ditempat orang lain walaupun hanya menyewa. Jadi setelah saya positif maka saya langsung melakukan isolasi mandiri, sebenarnya dari awal demam secara tidak langsung saya juga sudah melakukan isolasi mandiri karena saya adalah tipikal orang yang memang jarang keluar jalan-jalan.

setelah itu surat yang menyatakan positif covid dari klinik tempat saya swab langsung dikirimkan ke puskesmas yang dekat dengan tempat tinggal saya dan juga ke kecamatan lalu ke Ketua RT masing-masing. dan pada saat itu juga saya langsung dihubungi oleh pihak puskesmas melalui telepon, oh iya di Batam sendiri ada rumah sakit khusus pasien covid-19 ya yang dinamakan RSKI (Rumah Sakit Khusus Infeksi) dan letaknya cukup jauh dari pusat kota batam, bahkan sudah diluar pulau Batam tepatnya di Pulau Galang, namun bisa di akses dengan jalur darat. Jadi pada waktu itu perawat yang menghubungi saya mengatakan bahwa di rumah sakit tersebut masih penuh, dan karena gejala saya tidak terlalu parah maka saya disarankan untuk isolasi mandiri selama 14 hari dan diberikan surat yang menyatakan bahwa saya melakukan isolasi mandiri di kost/rumah. Setelah masa karantina selesai maka puskesmas akan mengeluarkan surat pernyataan selesai karantina, namun untuk swab dll itu tanggungan pribadi, atau yang karyawan seperti saya biasanya ditanggung oleh perusahaan, atau tergantung peraturan masing-masing perusahaan.

6. Langkah selanjutnya gimana untuk obat dan lain lain?

karena perawat yang menghubungi saya menghimbau saya untuk melakukan isolasi mandiri maka saya mengikuti perintah tersebut. untuk kebutuhan obat sudah ditangani oleh pihak puskesmas yang terdekat dari kost saya dan setiap harinya selama 14 hari saya selalu ditanya mengenai perkembangan kesehatan saya melalui telepon. Untuk logistik dan lain-lain alhamdulillah saya tidak pernah kekurangan, karena keluarga, teman-teman, tetangga dan yang lainnya sangat sangat mensuport saya.

7. bagaimana reaksi masyarakat sekitar?

Jujur ini adalah hal membuat saya tertekan sewaktu pertama kali di nyatakan covid-19 ya temans, karena waktu itu ada sedikit miss komunikasi antara saya bapak kost dan warga sekitar alhasil saya didatangi warga secara ramai-ramai seperti penggrebekan wkwkwk, tetapi setelah saya menjelaskan bagaimana kronoliginya akhirnya warga sekitar paham dan bahkan mensuport saya. Dan saya mulai menjalani hari-hari saya karantina didalam kamar kost selama 14 hari.

oh iya untuk penanganan yang saya dapatkan di kota Batam seperti ini ya teman2, untuk di kota lain saya kurang tahu apakah sama atau berbeda.

jadi secara singkatnya saya akan menyampaikan ke dalam diagram ya, seperti dibawah ini

Sumber: dokumen pribadi

terima kasih temans sudah meluangkan waktu untuk membaca cerita dari dewi’s blog, semoga bisa menjawab pertanyaan teman-teman semua. Jaga kesehatan selalu ya dan selalu patuhi protokol kesehatan karena covid-19 masih berkeliaran.

sekian dari saya wassalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, sampai bertemu di cerita lainnya temans:)

0 Response to "Apakah Covid-19 Menakutkan? Part 2"

Post a Comment

1) KOMENTAR ANDA HARUS MENGGUNAKAN KALIMAT YANG SOPAN DAN BAIK
2) APABILA ANDA MASIH BELUM MENGERTI MAKSUD DARI ARTIKEL BLOG INI, ANDA BOLEH BERTANYA KEPADA KAMI DI KOLOM KOMENTAR.
3) DILARANG MINTA FOLLOW SEBELUM ANDA FOLLOW BLOG INI.

TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG :)