Apakah Covid-19 Menakutkan? Part 1

Assalammu’alaikum temans, gimana kabarnya? semoga sehat terus ya

Setelah sekian purnama akhirnya dewi’s blog bisa sharing pengalaman lagi ya, oke sesuai judulnya disini dewi’s blog akan berbagi cerita seputar Covid-19 dari pengalaman pribadi saya sendiri.

Seperti biasa kita awali mulai dari hal yang umum dulu ya, apasih Covid-19 itu? mungkin kalian ada yang lupa atau bahkan tidak tahu ya

oke mengutip dari website alodokter COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). COVID-19 dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, mulai dari gejala yang ringan seperti flu, hingga infeksi paru-paru, seperti pneumonia. COVID-19 (coronavirus disease 2019) adalah jenis penyakit baru yang disebabkan oleh virus dari golongan coronavirus, yaitu SARS-CoV-2 yang juga sering disebut virus Corona.  Kasus pertama penyakit ini terjadi di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Setelah itu, COVID-19 menular antarmanusia dengan sangat cepat dan menyebar ke puluhan negara, termasuk Indonesia, hanya dalam beberapa bulan. Penyebarannya yang cepat membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown untuk mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia, pemerintah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini.

okay itu sedikit pengertian tentang covid-19 ya. lalu apasih gejalanya?

Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi COVID-19, yaitu:

Selain gejala di atas, ada beberapa gejala lain yang jarang terjadi, tetapi juga bisa muncul pada infeksi COVID-19, yaitu:

  • Mudah lelah
  • Nyeri otot
  • Nyeri dada
  • Sakit tenggorokan
  • Sakit kepala
  • Mual atau muntah
  • Diare
  • Pilek atau hidung tersumbat
  • Menggigil
  • Bersin-bersin
  • Hilangnya kemampuan mengecap rasa
  • Hilangnya kemampuan mencium bau (anosmia)

Lagi-lagi saya menyampaikan gejala diatas dengan mengutip dari website alodokter ya temans.  Jadi saya mau cerita bahwa beberapa hari yang lalu saya terkonfirmasi positif covid-19. nah tapi gejala yang saya alami tidak sepenuhnya seperti gejala diatas.

Waktu itu saya sempat update di story WA ya jika saya positif covid-19, ini bukan untung mengundang simpati atau apa ya temans tapi sekedar berbagi pengalaman karena setelahnya banyak pertanyaan yang diajukan oleh teman-teman kepada saya, oke akan saya simpulkan beberapa pertanyaan yang ditanyakan oleh teman-teman saya seperti dibawah ini

1. Kok bisa kena covid-19 kena dimana?

2. Apa saja gejalanya?

3. Kok bisa tau kalau itu gejala covid-19?

4. Swab bayar sendiri ya?

5. Karantina di rumah sakit atau bagaimana?

6. Langkah selanjutnya gimana untuk obat dan lain lain?

7. Bagaimana reaksi masyarakat sekitar?

Nah itu beberapa pertanyaan yang diajukan oleh teman-teman saya ya, langsung saja kita bahas

1. Kok bisa kena covid-19 kena dimana?

Jujur ya temans ini adalah pertanyaan yang agak membuat saya kesal, bagaimana tidak ya namanya saja penyakit dan itu tak kasat mata, kalau misalnya saya tahu terpapar darimana ya pasti saya akan menghimbau yang lain untuk tidak ketempat itu. Saya paham sih mungkin maksud mereka mau bertanya “emang kemarin keluar kemana aja?” oke kalau ini saya bisa menjawab, jadi sewaktu lebaran idul fitri saya libur kerja selama 4 hari, dan karena saya orangnya mageran maka saya tidak keluar kemana-mana, paling jauh adalah kerumah kakak saya yang jaraknya sekitar 14 KM dari kost saya, dan selama libur paling jauh hanya ke minimarket saja dan jaraknya pun dekat dari kost, namun pada hari minggu sebelum lebaran saya sempat pergi ke toko pusat pakian dan disitu keadaannya luar biasa ramai jika dibandingkan hari biasa. Namun saya tidak berani untuk menyimpulkan kalau saya terpapar di tempat tersebut, karena bisa saja saya terkena di minimarket atau ATM, dan mungkin saja saat itu imun saya sedang lemah sehingga bisa terpapar  covid.

2. Apa saja gejalanya?

Jadi apa aja sih gejala yang saya alamin?

1. Demam

2. Nyeri otot/badan terasa pegal2

3. Pilek sedikit

4. Bersin-bersin

5. Sakit Kepala

6. Sakit tenggorokan

7. Hilangnya kemampuan mencium bau

itu beberapa gejala yang saya alami ya temans, memang cukup banyak tetapi gejala tersebut tidak muncul dalam satu hari yang bersamaan. sebagian orang punya gejala yang berbeda-beda ya temans tergantung kondisi imun masing-masing bahkan ada yang tidak muncul gejala sama sekali. dan juga berdasarkan pengalaman teman saya yang seblumnya juga positif covid-19 gejalanya berbeda beda, ada yang demam penciuamn dan perasa hilang, ada yang demam saja dan yang lainnya.

oh iya saya sangat setuju dengan pendapat kak Fatin Shidqia yang sebelumnya juga positif covid-19 memposting tentang hal tersebut melalui akun instagramnya seperti yang bisa kalian lihat dibawah ini ya temans



jadi kesimpulannya covid-19 berbahaya atau tidak itu tergantung masing-masing orang ya, kebanyakan khasus meninggal karena covid itu mereka yang sudah ada penyakit bawann dan semakin diperparah ketika terpapar corona, begitu temans

3. Kok bisa tau kalau itu gejala covid-19?

saya adalah karyawan sebuah perusahaan asing yang bekerja dengan sistem shift, dan waktu itu tepatnya hari senin tepat setelah lebaran saya kembali bekerja dan pada saat itu saya bekerja pada shift second (15.00-23.00), saya bekerja dalam posisi berdiri. Pada hari senin tersebut saya sudah merasakan tidak enak badan, gejala pertama yang saya alami yaitu demam, bersin-bersin, sakit kepala dan nyeri otot bahkan terkadang saya sempatkan duduk karena saking tidak kuatnya menahan nyeri badan, dan ada sedikit pilek serta mulai terasa sakit tenggorokan namun belum parah.

Oke lalu kenapa saya bisa tahu kalau itu gejala covid-19?. Pada awalnya saya juga tidak menyadari bahwa itu adalah gejala covid-19 dikarenakan saya juga sudah sering mengalami gejala tersebut karena memang keadaan amandel saya sudah besar, jadi saya rentan terkena radang tenggorokan, dan setelah radang memang biasanya berlanjut menjadi demam dan flu. Akhirnya pada hari selasa pagi saya memutuskan untuk pergi berobat ke klinik, di klinik tersebut memang benar suhu badan saya meningkat yaitu 38 derajat celcius dengan di ikuti oleh gejala yang sudah saya sebutkan sebelumnya. Dari diagnosa tersebut dokter memberikan saya surat keterangan istirahat atau yang biasa disebut MC selama 2 hari, untuk kalian yang belum tahu MC 2 hari itu jarang diberikan oleh dokter kalau sakitnya tidak benar-benar serius. Selanjutnya saya istirahat di kamar kos selama 2 hari, pada hari ke-3 setelah periksa yang pertama saya merasa badan saya masih belum membaik, dan saya memutuskan untuk periksa kembali ke klinik yang sama. Setelah sampai klinik tersebut saya ditangani oleh dokter yang berbeda dengan yang pertama, pada saat itu demam saya mulai berkurang namun masih tinggi yaitu 37 derajat celcius, di ikuti gejala lain yang masih sama, dan lagi lagi dokter memberikan saya waktu untuk istirahat selama 2 hari, namun dalam surat tersebut tertera ada anjuran untuk melakukan test rapid antigen.

4. Swab bayar sendiri ya?

Dikarenakan saya adalah seorang karyawan maka saya harus menyampaikan surat keterangan istirahat tersebut kepada atasan saya, namun setelah melihat surat yang kedua atau surat keterangan istirahat periksa yang kedua, atasan saya mempertanyakan mengenai anjuran untuk antigen, lalu saya menjawab bahwa setiap pasien yang demam memang dianjurkan untuk antigen seperti yang dikatakan dokter yang ada di klinik tersebut. Setelah itu atasan saya menyampaikan kepada supervisor dan saat itu juga dari HRD langsung melakukan tindakan tegas yang mewajibkan saya untuk swab test pada hari itu juga, dan akhirnya saya mengikuti anjuran tersebut lalu pergi ke klinik yang ditunjuk perusahaan untuk melakukan swab test dan biaya swab pun ditanggung oleh perusahaan, namun hasilnya baru keluar besok paginya atau hari jum’at pagi. Jum’at pagi itu juga sekitar jam 08.30 pagi saya ditelepon oleh pihak perusahaan bahwa saya terkonfirmasi positif Covid-19. Saat itu juga saya panik, dan pada hari yang bersamaan kemampuan penciuman saya mula berkurang dan berangsur-angsur hilang atau tidak bisa mencium bau sama sekali.

sekian dulu ya yang bisa saya sampaikan untuk poin 5, 6 dan 7 akan saya bahas di cerita part 2 ya temans supaya tidak terlalu panjang:) kalian bisa langsung klik link ini ya


0 Response to "Apakah Covid-19 Menakutkan? Part 1"

Post a Comment

1) KOMENTAR ANDA HARUS MENGGUNAKAN KALIMAT YANG SOPAN DAN BAIK
2) APABILA ANDA MASIH BELUM MENGERTI MAKSUD DARI ARTIKEL BLOG INI, ANDA BOLEH BERTANYA KEPADA KAMI DI KOLOM KOMENTAR.
3) DILARANG MINTA FOLLOW SEBELUM ANDA FOLLOW BLOG INI.

TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG :)