Ketika Hati Tergores

Dokumen pribadi, 12/07/2020

hidup memang seperti ini adanya, bukan untuk menuruti keinginan orang lain,

tetapi terkadang orang lain yang menuntut kita untuk menuruti keinginan mereka.

sesekali ada perkataan yang merasuk dalam hati itu pasti

dan jika tak kuat air mata selalu bisa dijadikan pelampiasan tatkala diri merasa terbebani

ingin saja selalu bersikap bodoh amat dengan lontaran kata yang terucap

namun hati adalah organ tubuh yang paling tidak bisa dibohohongi

bibir selalu saja bisa berkelit untuk sedikit menenangkan keadaan

namun hati terasa begitu sakit tatkala harus menghadapi kenyataan

berhati-hati dalam berbicara seharusnya ditanamkan dalam diri setiap orang,

agar tak ada yang tersakiti dan hidup berjalan dengan tenang

kau kira kau siapa bisa berkata seperti itu? ucapku dalam hati sembari menertawakan diri

ahhh hidup memang tak segampang itu,

akan selalu ada keadaan yang menuntut kita untuk melawan kenyataan

namun jika difikir-fikir lagi rasanya hidup menjadi tidak seru.

jika setiap orang berhati-hati dalam menjaga lisan untuk menjaga perasaan

bayangkan saja tidak akan ada perkataan orang yang menusuk hati,

yang kita renungkan sebelum memejamkan mata setiap malamnya

padahal itu adalah keadaan saat diri merasa kecil dihadapan sang pencipta,

dan bahkan membuat kita lebih sering untuk bercerita kepada-Nya

tidak akan ada lagi permintaan maaf yang terucap yang biasa dilakukan

untuk memperbaki keadaan tatkala ada hati yang tergores dengan perkataan

terkadang seiring berjalannya waktu

hati seolah punya tameng tersendiri untuk menghadapi keadaan

hal tersebut diperoleh dari berbagai pengalaman hidup

yang membuat kita mampu untuk tidak terus terpuruk

dan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa juga perlu kita lakukan,

demi menjaga hati sendiri agar tetap optimis menjalani kehidupan

Tweet