Selamat
siang shobat blogger, setelah sekian lama nggak update, kali ini dewi’s blog
hadir kembali membawa informasi yang menarik untuk kalian.
Kalian
tahu apa itu bank sampah? Jika biasanya kata “bank” identik dengan uang, namun
lain halnya dengan yang dilakukan oleh warga ngareng Rw 07 ini. Sejak bulan
november 2015 warga ngareng rw 07 Cepu sudah tidak lagi membuang sampah
ditempat umum. Tetapi mereka mengumpulkan sampah disebuah bank yang bernama
“Bank Sampah Sekar Asri”
Dokumen pribadi. 03/01/2016
Bank
Sampah Sekar Asri adalah sebuah kelompok swadaya masyarakat yang mempunyai
tujuan untuk membersihkan lingkungan dari sampah, dan tentunya terbebas dari
banjir.
Bapak
Sri Hono sebagai pemrakarsa terbentuknya
bank sampah mengatakan “dulu di desa Ngareng ini warga membuang sampah
disekitar bantaran sungai tanpa memikirkan dampak kedepannya, tapi saya nggak
mau, akhirnya sekitar bulan oktober, saya bersama teman-teman melakukan
sosialisasi untuk membentuk bank sampah ini. Namun bank sampah ini baru aktif
sekitar bulan november 2015”
Selain
pak Sri Hono, ada warga lain yang ikut andil dalam pembentukan bank sampah
tersebut, salah satunya adalah pak Ari Andrian dan pak Wawan. Seperti pada
umumnya, membuat sebuah organisasi tidak hanya banyak yang Pro saja, tetapi
yang kontrapun juga banyak.
“Pada
awalnya untuk mengubah mindset warga bukanlah hal yang gampang, karena
membuang sampah sembarangan bisa diibaratkan dengan kegiatan sehari-hari.
Misalnya jika kita terbiasanya bangun jam 6, maka kita akan susah untuk bangun
jam 5” cetus pak Sri Hono ketika kami temui beberapa waktu yang lalu.
Setiap
hari sampah yang dikumpulkan oleh warga, akan dicatat ke dalam bentuk tabungan,
jika sudah menabung minimal 2 bulan, baru bisa diambil. Hal tersebut
dikarenakan kelompok tersebut tidak punya uang, karena mereka hanya menyalurkan
sampah dari warga agar menjadi sebuah uang. Setiap menabung sampah, akan
diambil 10% per KK dari hasil mereka menabung. Misalnya jumlah uang yang mereka
terima Rp. 2000, maka 10%nya adalah Rp. 200. Maka Rp. 200 itulah yang diambil.
Kegunaannya macam-macam, tentunya untuk kebutuhan desa misalnya untuk pembuatan
lampu jalan.
Namun
untuk awalnya kelompok terebut meminta dana kepada warga dengan nominal Rp.
5000-, per KK. Selain dari warga, dikelompok tersebut juga mengusahakan untuk
meminta bantuan dari pemda, dan pertamina, dan tebukti dari pemda memberikan
gerobak yang digunakan untuk kelancaran bank sampah. Serta dari pertamina
kelompok tersebut menerima tong-tong yang kedepannya akan digunakan untuk
pembuatan pupuk kompos dari sampah organik
Dokumen probadi. 24/01/2016
Dokumen probadi. 24/01/2016
Tong dari pertamina untuk pembuatan pupuk kompos
Untuk kedepannya, bank sampah ini
akan terus melakukan inovasi-inovasi, jadi tidak hanya berhenti sampai disini
saja. “kami ingin mewujudkan kampung Ngareng ini menjadi kampung yang indah,
bersih, dan bisa jadi kampung percontohan” pungkas pak Sri Hono ketika
mengakhiri wawancara kami.
Berkat kerja keras pak Sri Hono dkk,
Bank Sampah Sekar Asri pun mulai dilirik berbagai media. Diantaranya adalah web
surasamin, harian koran diva, jawa pos bahkan dari MNC dan SCTV.
Dokumen pribadi. 17/01/2016
Dokumen pribadi. 17/01/2016
Koran yang memuat Bank Sampah Sekar Asri
Dokumen probadi. 24/01/2016
Tinjauan lokasi
Untuk selengkapnya, kalian bisa lihat disini
Untuk selengkapnya, kalian bisa lihat disini
bermanfaat sekali dengan adanya bamk sampah itu
ReplyDeletempasi 9 bulan
iya kak terimakasih
Delete